Huft dua tahun ngekos di sini (Kosan Pak Djumingan Rt 13 Rw 03 KG II Winong, DIY) aku melihat perpindahan penghuni kos di sini. Banyak alasan mereka pindah karena kerjaan, karena ikut suami, atau alasan lainnya.
1. Mba Tri, Tetangga pertama dan paling akrab dengan ku karena dia berada di lantai yang sama, lantai dua. Tiga bulan setelah kedatanganku dia pindah karena kerjaannya juga dipindah. Kamarnya kemudian diisi oleh Mba Sri Mahasiswi UIN SUKA yang sholehah. Lumayan lah bisa ku jadikan contoh di kosan.
2. Mba Ana, penghuni lantai bawah yang akrab dengan ku setelah ia pindah kos, dia ikut sama suaminya. Setelah pindah kos aku malah sering main ke rumahnya untuk menemani saat suaminya keluar kota. Terakhir kerumahnya aku dibawain makanan pake toples dan saat tulisan ini di posting toples itu belum ku kembalikan. Huehe.
3. Mba Lisma, mbak ku yang satu ini paling baik sama aku, suka ngasih aku makanan, sering nraktir dan sering ngajakin aku jalan-jalan juga. Sayang dia sekarang udah di Kalimantan karena dipindahtugaskan. hmmm...
4. Mb Wiwin, hmm aku ga begitu kenal dengannya. yang kutahu dia pindah karena ikut suaminya juga.
5. Mba Sri, Tetangga kos ku pengganti Mba Tri Pindah karena ikut suaminya juga. Mereka pindah di kontrakan deket kampus. Dan hal itu ngebuat aku satu-satunya penghuni kos ini yang masih kuliah.
6. Mba Iin, Tetangga sekaligus temennya mas Arif itu pindah juga karena ikut sama suaminya di Semarang. makin sepi aja ni kosan.
7. trus ada 3 orang lagi yang pindah tapi aku ga tau nama mereka, yang kutau yang satu bekerja di Superindo, yang 2 kuliah di UIN SUKA.
8. Mba Sulis, Pekerja keras yang satu ini kuliah di Surya Global sekaligus bekerja part time, Buset dah salut ma kerjanya dan juga semangatnya. Kalau aku jadi dia mungkin aku dah ngelepasin salah satunya dari pertama kali kerja. Byangin aja berangkat jam 7 pulang jam 11 malem. beuh remuk redam ni badan,, belum lagi tugas dan laporan praktikum yang menggunung. Buset... Unimaginable.
9. Terakhir Mba Heni. Setelah kurang lebih 9 bulan, trus belum ada sebulan kita bareng-breng di lantai bawah dia malah dipindahtugaskan ke Kartosuro. Hmm. Semoga sukses deh mbak....
Dan untuk menambah dramatisnya postingan ini aku mainin lagunya peterpan yang semua tentang kita pake si Gita. Ga terasa air mata meleleh dipipi, bukan karena terharu sama tulisanku diatas tapi karena sedih ga bisa maenin Gitar dengan merdu ditambah lagi ujung jari yang sakit karena kekencengan neken senar gitar.
5 komentar:
woaaaaa bisa maen gitar rupanya, , ,
Wkwkwk.. Pokoknya jreng2 aja sob, merdu gak merdu yg penting maen gitar.. Untungnya tmen2 kosan gw belum pada hengkang sekarang.
@kaito : sebenernya bisanya cuma lagu itu doang,, heheh
@kak feb : beruntungnya...
kunjungan gan.,.
bagi" motivasi.,.
Orang miskin bukanlah seseorang yang tidak mempunyai uang,
tapi ia yang tidak memiliki sebuah mimpi.,
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.,
salam kenal gan, sukses selalu, ku tunggu kunjungan baliknya yah :D
Posting Komentar