Kamis, 14 Agustus 2014

Bahagia Itu Sederhana

Kalimat yang ada dalam judul tercetus begitu saja saat aku bangun dari tidurku hari ini. Entah kenapa, senyuman itu kemudian mengingatkan ku betapa marahnya aku semalam.

Amarah ketika hari yang kau tunggu telah tiba tapi hal yang kau harapkan tak terjadi karena kesalahanmu sendiri. Bukan, event yang kuharapkan bukanlah pengumuman dari kampus bahwa skripsi akan dihapuskan, tapi sesederhana nonton drama streaming. Ya, drama addicted ku belum sembuh.
Kesalahan yang kubuat adalah tidak menginstall flash player lagi setelah menginstal ulang laptop. Dan akibatnya baru diketahui saat detik terakhir drama itu mulai dan BOOOM, hal ini berhasil merusak malam ku.
Apa yang membuatku tersenyum setelah bangun tidur adalah sesederhana mendengarkan curhatan teman mu tentang gebetannya. Sesederhana mengingat romantisnya temanmu bercanda dengan suaminya (Ya walaupun pas adegan itu terjadi aku merasa sedikit iri). 
Lalu kenapa saat marah kita tidak lamgdung mengingat hal-hal sederhana yang membuat kita bahagia? 
Pertanyaan itu terjawab oleh otakku dengan sederhananya "Karena kita tidak terbiasa mengingat hal sederhana itu ketika kita marah". Dan kesimpulannya kita harus berlatih mengingat hal-hal yang membahagiakan ketika marah karena waktu hidup kita terlalu sedikit untuk dihabiskan dengan emosi negatif seperti marah. So mari kita biasakan!

Tidak ada komentar: