Di sebuah desa tinggalah kakak beradik di rumah yang ssederhana. Sang Kakak (Cha Tae Hyeon a.k.a Sung ryong) tak mempuanyai keahlian apapun selain membuat roti. Dia mengalami keterbelakangan mental. Setisp hari yang dilakukannya adalah menjual roti dan menunggu seseorang di samping jalan
.
.
Suatu ketika orang yang ditunggunya datang. Dengan senang dia menyapa Ji Ho (Ha Ji Won) orang yang selama ini ditunggunya. Karena pernah melakukan pada Ji Ho dia berubah menjadi agak sungkan dan pergi menjauh dari Ji Ho. Dengan tingkah lucunya dia bersembunyi di balik tiang listrik. Mengira tak ada yang melihatnya Sung Ryong bersembunyi di balik tiang listrik. Saat terpergok oleh Ji Ho dia lari dan lagi-lagi maninggalkan sebelah sepatunya.
Rasa bersalah Sung Ryong sebenarnya tak beralasan karena di saat kecil dia dituduh membakar piano Ji Ho. Padahal terbakarnya piano Ji Ho karena ulah temannya Sang Soo yang saat itu merokok dan tanpa mematikan rokok dia membuangya di bawah piano dan membakar piano itu.
Karena malu dengan kakaknya yang bodoh Jee in tak pernah makan roti buatan Sung Ryong dan juga berpura-pura tak mengenalnya. Dia tidak tau bahwa usaha yang dilakukan kakaknya. Sung Ryong rela tak membeli sepatu dan baju yang layak hanya untuk menghidupinya. Saat bangun tidur Sung Ryong mengingat yang ditulis di langit-langit kamarnya untuk menyiapkan makanan untuk adik dengan tenang, jangan berisik agar Jee In tak terbangun dan pergi berjualan roti bakar.
Saat Jee In sakit barulah ia tau kebaikan kakaknya. Sebelum ia bisa membalas kebaikan kakaknya Sung ryong sudah meninggal karena salah sasaran. Harusnya Sang Soo yang dibunuh karena membawa lari simpanan seorang kepala mafia. Anak buah Mafia yang mengejar Sang Soo salah sasaran karena pada saat mereka menyeru “Sang Soo”, Sung Ryong menoleh. Tanpa piker panjang mereka menghantamkan batu bata ke kepala Sung Ryong. Padahal sebenarnya Sang Soo sedang operasi transfer ginjal untuk JeeIn.
Yang bisa dipetik dari film ini kurasa adalah “Hargai seburuk apapun yang kau miliki, karena saat kehilangannya barulah kau sadari bahwa kau memilikinya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar