Senin, 05 Desember 2016

Mengenal Batik: Produk Lokal yang Laku di Pasar Global

source


Gambar apakah di samping?
Ya, Batik. Siapa yang baru tahu bahwa Batik ditetapkan oleh UNESCO sebagai satu Budaya Bukan Benda Warisan Manusia? Sama kalau begitu. Saya juga baru mengetahuinya hari ini. Yang lebih mengejutkan lagi saya juga baru tahu kalau Batik memiliki hari nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober yaitu tanggal pengesahan penetapan UNESCO tersebut. Terlalu banyak yang tidak saya ketahui.









Sejarah singkat perkembangan batik di Nusantara
Singkatnya, batik mulai berkembang di masa kerajaan majapahit dan pada masa perkembangan islam di Indonesia. Mulanya Batik hanya dikenakan oleh bangsawan Majapahit kemudian batik dikembangkan di Tulungagung oleh tentara Majapahit yang menetap di sana setelah peperangan dengan pemimpin setempat.
Batik mengalami perkembangan juga pada zaman penyebaran Islam di pulau Jawa. Khususnya oleh keturunan Majapahit yang menganut agama Islam Raden Batoro Katong yang menyebarkan agama Islam ke Ponorogo. Selain mengajarkan syiar Islam, beliau juga mengajarkan kesenian lain berupa seni membatik.
Lalu, Apa saja jenis-jenis batik?
Batik di Indonesia memiliki banyak ragamnya. Berdasarkan motifnya, batik dibedakan menjadi dua yaitu:
Motif klasik dimana setiap hiasan motifnya memiliki arti simbloik tertentu.
Motif modern berhiaskan motif yang tidak memiliki arti tersendiri.
            Berdasarkan cara pembuatannya, batik dibedakan menjadi 3 yaitu batik tulis, batik cap dan batik cetak.
sumber
 Batik tulis yang dimaksud adalah batik yang klasik. dimana dalam proses pembuatannya masih menggunakan alat tradisional yang disebut canting.
Pengrajin melukis motif diatas kain dengan tinta lilin yang dilelehkan. Nah, karena pembuatannya yang masih menggunakan tangan/manual, desainnya tidak memilki pola pengulangan yang sama.
Pembuatan batik dengan manual ini pastilah memakan waktu lama. Hal ini mengakibatkan harga batik tulis melambung tinggi. So, ngga mungkin juga kain batik tulis dijual dengan harga 30 ribu permeternya. Rugi waktu dong para pengrajin, mending mereka jadi penonton bayaran...
Selain cara pembuatan dan harganya yang fantastis, ciri khas lain batik tulis dapat dilihat dari warna dasar kain yang lebih muda dibandingkan dengan warna motifnya.
Batik cap, diproduksi dengan menggunakan alat cap. Sehingga, pola yang dihasilkan dalam batik cap ini yang memiliki pola yang berulang.
Warna dasar kain lebih tua dibandingkan dengan warna motif dan harga penjualannya lebih murah dibandingkan harga batik tulis, akan tetapi lebih mahal daripada batik cetak.
Batik Cetak dibuat dengan mencetak pola diatas sablon, tidak menggunakan lilin/malam. Warna dan motifnya bisa disesuaikan dengan keinginan. Kemudahan ini membuat harganya paling murah diantara ketiga jenis batik.
Selain itu, batik juga dapat dibedakan dari daerah asal batik itu diproduksi. Karena, setiap daerah memiliki ciri tertentu.
Solo  yang membedakan batik Solo dengan batik lainnya adalah ciri khas berupa susunan geometris dan warna pada batiknya.
Batik Solo memiliki lima motif yang terkenal yaitu: motif ratu ratih, motif parang kusuma, motif bokor kencana, dan motif sekar jagad, dan motif sido asih.
Untuk warnanya, batik Solo lebih didominasi warna hitam atau kecoklatan.
Daerah sentral penghasil batik di Kota Solo berada di kampung Laweyan yang letaknya berbatasan dengan kota Sukoharjo.
Yogyakarta Batik Jogja memiliki khas dengan latar kain putih dan hitam. Motif Batik Jogja yang paling populer yaitu motif kawung, motif parang kusumo, motif truntum, motif tambal, dan motif pamiluto.
Pekalongan mengasilkan batik yang motifnya sangat mirip dengan batik Jogja dan Solo tetapi, motif tersebut dimodifikasi dengan banyak variasi warna yang atraktif sehingga lebih menarik.
Batik Jlamprang adalah salah satu motif batik Pekalongan yang populer dan telah diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Pekalongan.
Cirebon memiliki batik khas yaitu Batik Megamendung. Batik ini unik sekali dan berbeda dengan batik kebanyakan, untuk itu Pemerintah Indonesia berusaha agar Batik Cirebon mendapatkan pengakuan sebagai salah satu World Heritage dari Indonesia dengan mendaftarkannya ke lembaga PPB, UNESCO.
Bali ternyata memiliki batik yang ragam motifnya terinspirasi oleh pesona Pulau Dewata. Batik Bali ini juga yang dikenakan oleh Barrack Obama dalam acara East Asia Sumit pada tahun 2015.
Minangkabau. Baru tau awak ni kalau Minang punya batik. Batik Minangkabau biasa disebut Batik Tanah Liek atau dalam bahasa Indonesia Batik Tanah liat, hal ini dikarenakan salah satu pewarna dalam batik tersebut adalah tanah liat.
Selain daerah-daerah diatas, masih ada batik lain yaitu Jakarta, Semarang, Madura, Tasikmalaya, Banten, Sidoarjo, Malang, Aceh, Jombang, Tulungagung, Kediri, Kudus, Jepara, Brebes, dan batik-batik lainnya. Ini merupakan kekayaan Bangsa Indonesia yang bernilai luhur, sudah sepatutnya kita menjaga dan melestarikan budaya bangsa yang mendunia ini.
Batik, Go Internasional. Buktinya?
Banyak pemimpin negara lain yang menggunakan batik dalam acara-acara resmi berskala internasional seperti:
1.      Nelson Mandela
Mantan pemimpin Afrika Selatan ini menggunakan batik dalam salah satu kunjungannya ke Indonesia. Jujur, baru tahu berita ini saat beliau meninggal. Pemberitaan meninggalnya beliau menyangkutkan informasi ini sehingga masih teringat hingga sekarang.
2.      Barack Obama
Presiden (cie yang udah mau jadi mantan) Amerika Serikat yang pernah tinggal di Indonesia ini ternyata menggunakan Batik Bali.
3.      Vladimir Putin
Beliau pernah menggunakan batik pada acara puncak Kerjasama Asia Pasifik (APEC) pada tahun 2013.
Nah, Tokoh tokoh Penting dunia saja menggunakannya, kenapa kita jarang? Batik bukan hanya dikenakan saat kondangan saja lho! Kita bisa menggunakan batik saat santai maupun formal saat bekerja. Ayo tambah koleksi batik kalian! (kenapa ujung-ujungnya iklan? Entahlah.)
                       
Sumber:
 

Tidak ada komentar: