source |
Gambar apakah di samping?
Ya, Batik. Siapa yang baru tahu bahwa Batik ditetapkan oleh
UNESCO sebagai satu Budaya Bukan Benda Warisan Manusia? Sama kalau begitu. Saya
juga baru mengetahuinya hari ini. Yang lebih mengejutkan lagi saya juga baru
tahu kalau Batik memiliki hari nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober yaitu
tanggal pengesahan penetapan UNESCO tersebut. Terlalu banyak yang tidak saya
ketahui.
Sejarah singkat perkembangan
batik di Nusantara
Singkatnya, batik mulai berkembang di masa kerajaan majapahit
dan pada masa perkembangan islam di Indonesia. Mulanya Batik hanya dikenakan
oleh bangsawan Majapahit kemudian batik dikembangkan di Tulungagung oleh
tentara Majapahit yang menetap di sana setelah peperangan dengan pemimpin
setempat.
Batik mengalami perkembangan juga pada zaman penyebaran Islam
di pulau Jawa. Khususnya oleh keturunan Majapahit yang menganut agama Islam
Raden Batoro Katong yang menyebarkan agama Islam ke Ponorogo. Selain
mengajarkan syiar Islam, beliau juga mengajarkan kesenian lain berupa seni
membatik.
Lalu, Apa saja
jenis-jenis batik?
Batik di Indonesia memiliki banyak
ragamnya. Berdasarkan motifnya, batik dibedakan menjadi dua yaitu:
Motif klasik dimana setiap hiasan motifnya memiliki arti
simbloik tertentu.
Motif modern berhiaskan motif yang tidak memiliki arti
tersendiri.
Berdasarkan
cara pembuatannya, batik dibedakan menjadi 3 yaitu batik tulis, batik cap dan
batik cetak.
sumber |
Batik tulis yang dimaksud adalah batik yang klasik.
dimana dalam proses pembuatannya masih menggunakan alat tradisional yang
disebut canting.
Pengrajin melukis motif diatas kain dengan tinta lilin yang
dilelehkan. Nah, karena pembuatannya yang masih menggunakan tangan/manual,
desainnya tidak memilki pola pengulangan yang sama.
Pembuatan batik dengan manual ini pastilah memakan waktu
lama. Hal ini mengakibatkan harga batik tulis melambung tinggi. So, ngga
mungkin juga kain batik tulis dijual dengan harga 30 ribu permeternya. Rugi
waktu dong para pengrajin, mending mereka jadi penonton bayaran...
Selain cara pembuatan dan harganya yang fantastis, ciri khas
lain batik tulis dapat dilihat dari warna dasar kain yang lebih muda
dibandingkan dengan warna motifnya.
Batik cap, diproduksi dengan menggunakan alat cap.
Sehingga, pola yang dihasilkan dalam batik cap ini yang memiliki pola yang
berulang.
Warna dasar kain lebih tua dibandingkan dengan warna motif
dan harga penjualannya lebih murah dibandingkan harga batik tulis, akan tetapi
lebih mahal daripada batik cetak.
Batik Cetak dibuat dengan mencetak pola diatas sablon,
tidak menggunakan lilin/malam. Warna dan motifnya bisa disesuaikan dengan
keinginan. Kemudahan ini membuat harganya paling murah diantara ketiga jenis
batik.
Selain itu, batik juga dapat dibedakan dari daerah asal batik
itu diproduksi. Karena, setiap daerah memiliki ciri tertentu.
Solo yang
membedakan batik Solo dengan batik lainnya adalah ciri khas berupa
susunan geometris dan warna pada batiknya.
Batik Solo
memiliki lima motif yang terkenal yaitu: motif ratu ratih, motif parang
kusuma, motif bokor kencana, dan motif sekar jagad,
dan motif sido
asih.
Untuk warnanya, batik Solo lebih didominasi warna hitam atau
kecoklatan.
Daerah
sentral penghasil batik di Kota Solo berada di kampung Laweyan
yang letaknya berbatasan dengan kota Sukoharjo.
Yogyakarta Batik Jogja memiliki khas dengan latar kain
putih dan hitam. Motif Batik Jogja yang paling populer yaitu motif kawung,
motif parang kusumo, motif truntum, motif tambal, dan motif pamiluto.
Pekalongan mengasilkan batik yang motifnya sangat
mirip dengan batik Jogja dan Solo tetapi, motif tersebut dimodifikasi dengan
banyak variasi warna yang atraktif sehingga lebih menarik.
Batik Jlamprang adalah salah satu motif batik Pekalongan yang
populer dan telah diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Pekalongan.
Cirebon memiliki batik khas yaitu Batik Megamendung.
Batik ini unik sekali dan berbeda dengan batik kebanyakan, untuk itu Pemerintah
Indonesia berusaha agar Batik Cirebon mendapatkan pengakuan sebagai salah satu
World Heritage dari Indonesia dengan mendaftarkannya ke lembaga PPB, UNESCO.
Bali ternyata memiliki batik yang ragam motifnya
terinspirasi oleh pesona Pulau Dewata. Batik Bali ini juga yang dikenakan oleh
Barrack Obama dalam acara East Asia Sumit pada tahun 2015.
Minangkabau. Baru tau awak ni kalau Minang punya
batik. Batik Minangkabau
biasa disebut Batik Tanah Liek atau dalam bahasa Indonesia Batik Tanah liat,
hal ini dikarenakan salah satu pewarna dalam batik tersebut adalah tanah liat.
Selain daerah-daerah diatas, masih ada batik lain yaitu
Jakarta, Semarang, Madura, Tasikmalaya, Banten, Sidoarjo, Malang, Aceh,
Jombang, Tulungagung, Kediri, Kudus, Jepara, Brebes, dan batik-batik lainnya.
Ini merupakan kekayaan Bangsa Indonesia yang bernilai luhur, sudah sepatutnya
kita menjaga dan melestarikan budaya bangsa yang mendunia ini.
Batik, Go
Internasional. Buktinya?
Banyak pemimpin negara lain yang menggunakan batik dalam
acara-acara resmi berskala internasional seperti:
1. Nelson
Mandela
Mantan pemimpin Afrika
Selatan ini menggunakan batik dalam salah satu kunjungannya ke Indonesia. Jujur,
baru tahu berita ini saat beliau meninggal. Pemberitaan meninggalnya beliau
menyangkutkan informasi ini sehingga masih teringat hingga sekarang.
2.
Barack Obama
Presiden (cie yang udah
mau jadi mantan) Amerika Serikat yang pernah tinggal di Indonesia ini ternyata menggunakan
Batik Bali.
3.
Vladimir Putin
Beliau pernah menggunakan
batik pada acara puncak Kerjasama Asia Pasifik (APEC) pada tahun 2013.
Nah, Tokoh tokoh Penting dunia saja menggunakannya, kenapa
kita jarang? Batik bukan hanya dikenakan saat kondangan saja lho! Kita bisa
menggunakan batik saat santai maupun formal saat bekerja. Ayo tambah koleksi
batik kalian! (kenapa ujung-ujungnya iklan? Entahlah.)
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar