Gaya Curhat Baru Dalam "Getar-Getar Wisuda"

Bismillah

Beberapa Waktu yang lalu aku jalan-jalan di blog. Eh Ketemu sama blognya Mba Nurmayanti Zain yang Subhanallah Pinky semua huehe...

Pada saat mengunjungi blog ini ternyata ada Sticky Post berupa Give away. Trus aku bertanya dalam hati "ini gimana caranya bikin sticky post ya? Trus aku teringat akan "resolusi dan mimpi" ku yang tertempel di dinding tepat di depan ku saat ini. Di sana tertulis " Ikut 500 kegiatan kepenulisan baik di blog, Fb, Twitter dan di dunia nyata" dan setelah ku hitung baru 4 karya setelah rancangan resolusi dan mimpi itu dibuat, maka aku langsung aja bikin bookmark untuk alamat ini. Berhubung saat itu koneksinya lagi ga bagus dan lagi musim ujian juga jadi baru sempet sekarang bikin uraiannya.

Sekarang langsung mengenai ulasannya

Entah kenapa aku tertarik dengan judulnya "Getar-Getar Wisuda"

mungkin karena aku sudah merencanakan untuk segera wisuda paling tidak satu tahun lagi. Amin.

Setelah membacanya aku membatin " Hmm. ini tadi maksudnya gimana yah?" (Maaf Mba Maya kesalahan bukan pada postingan Mbak tapi memang aku yang menderita lemotitis -semacam penyakit lemah otak yang sudah meradang- huehe)

Baca sekali lagi. Kemudian aku Komentar dalam hati "Oh.. iya-iya aku ngerti" (Tuh kan Mba aku emang lemot). Aku ngerti sekarang jadi dalam postingnnya itu mba Maya menguraikan apa yang dipikirkan dan dilakukan oleh masing-masing tokoh dalam kehidupannya saat menerima wisuda itu seperti Adik, Bapak, Mama, Handphone, Skripsi dll

Oalah baru tau aku. Gaya penceritaan yang luar biasa baru bagiku. Mungkin lain kali aku akan membuat tulisan yang sama dengan gaya tulisan seperti itu. Dengan gaya penulisan seperti itu Mba Maya membuat hal itu jadi sebuah rangkaian cerita fiksi yang masing-masing unsurnya mendukung dengan diri sendiri diposisikan sebagai pengamat (padahal disitu Mba Maya yang ngalamin sendiri). Ini benar-benar gaya curhat -dalam blog- yang baru bagiku (setidaknya baru kali ini aku nemuin curhatan seperti ini). Mba Maya mengungkapkan kegembiraannya setelah wisuda tapi tak menarasikannya langsung sebagai dirinya sendiri melainkan tokoh-tokoh yang ada dalam peristiwa wisuda. Bener-bener keren, dan ah aku tidak dapat meuliskan apa-apa lagi. Aku Speechless (atau mungkin typless karena Aku mengetik bukan berbicara)

Ok langsung saja saya akhiri ulasan ini karena takutnya malah ngelantur ga jelas dan Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Kemilau Cahaya Emas yang diselenggarakan oleh Nurmayanti Zain