Sabtu, 14 September 2013

Obsesi dan Deja vu

Pengarang: Yunisa KD
Tahun terbit: 2013
Tebal:286
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
 

Sudah lama aku tak membaca buku fiksi. Sepertinya minat terhadap fiksi ku sudah mulai memudar, padahal sudah 5 bulan ini aku mengalokasikan uang upahku sebagai tentor untuk ku belikan buku. Terkait dengan itu, tadi siang sepertinya aku merasakan rindu yang amat dalam terhadap kebiasaanku memvisualisasikan tulisan dalam sebuah novel. Dalam kerinduan dan cekaman rasa frustasi terhadap motivasi yang tak kunjung ada akupun memacu Revo ku untuk ke Rental Komik langgananku. Setelah menimbang-nimbang antara novel ini dengan Twilight (Ya, Aku belum pernah baca novel ini walau filmnya sudah tamat ku tonton) Akhirnya aku memilih novel ini. Selain tipis, aku sedang tidak minat membaca buku setebal kamus.
Novel ini menceritakan tentang Olivia yang 'dihantui' oleh David. David Tanaka adalah anak konglomerat keturunan Jepang-Indonesia yang mengalami Gegar otak saat pesawat yang membawanya mengalami turbulensi. Arwah David kemudian mencari Olivia karena menurut suara misterius Olivia lah yang akan membantunya menyembuhkan luka hatinya. Luka hati David disebabkan oleh Maroon Winata, Kakak Olivia Winata.
Ditemani leh 'hantu' David selama sebulan membuat Olivia yang saat itu masih berumur 10 tahun merasa diperhatikan lagi.
Bangun dari komanya David kemudian menjadi malaikat pelindung Olivia. Peran itu masih berlaku meski David telah mempunyai pacar Sephia. Akan tetapi, Sephia menyadari bahwa David tak pernah mencintainya, Dia hanya memikirkan Olivia. David yang sadar akan perasaannya pada Olivia saat Ulangtahun olivia yang ke 16. barulah setahun setelah itu, David memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya pada Olivia. Olivia juga merasakan hal yang sama dengan David. Karena menurut ibunya pacaran dengan mantan kakak adalah perbuatan tidak etis David dan Olive menyembunyikan hubungan mereka dari Maroon dan Grace, ibunya.
Konflik muncul saat David harus segera menikah demi harta warisannya. Saat David meminta ijin pada Grace untuk menikahi Olivia, Grace memarahi mereka dan menuduh Olive sudah hamil diluar nikah. Kekhawatiran Grace juga mengarah pada dugaan bahwa David hanya menjadikan Olive sebagai pelampiasan atas cintanya yang kandas dengan Maroon. David sendiri tak bisa memastikan apakah dugaan ibu Olive itu benar atau salah. Cara untuk membuktikannya hanya pada saat David bertmu kembali dengan Maroon.
Ketegangan ini mulai mereda saat Donald (suami Maroon) memberitahu Maroon bahwa David dan Oliv juga mengalami apa yang mereka alami dulu (kisah mereka berdua diceritakan dalam 'memory and Destiny'). Kisah diakhiri dengan bahagia.
Dalam novel ini kurasakan ada jurang. Bagian awalnya menyajikan komedi pintar, tetapi menginjak pada halaman pertengahan sampai akhir komedi tidak lagi dimunculkan (atau ada komedi tapi aku saja yang tidak tertawa?). Hal ini membuat adanya rasa hampa tanpa unsur emosiaonal dibagian akhir cerita.  Jika dianalogikan kau makan sambel rujak dengan buah salak (Bisa dimakan, tapi menyisakan sensasi aneh). Menurutku, kehampaan itu akan hilang jika diakhir disajikan sesuatu yang mengharu-biru (Perlu dicatat, bahwa mengharu-biru disini tak mesti berakhir dengan tragis) bukan ploting datar dengan fokus karakter yang bias.
Atau jika ingin sesuatu yang tidak memaksakan keadaan, pada saat konflik disajikan saja konflik apakah cinta david itu pelampiasan atau true love (Ah, Pengaruh drama wedding nih, jadi mikirnya agak konservatif). Itu akan lebih cocok dengan konsep komedi di awal. Over all, Novel ini menyajikan hal-hal baru tentang bagaimana menjawab pertanyaan anak SD dengan analogi sedehana dan bahasa yang komunikatif.

Tidak ada komentar: