Saat terbangun dari tidur dia melihat park Hae yong ada di hadapannya, dikiranya mimpi Lee Seoul memejamkan mata lagi sampai akhirnya Hae Yong menyapa “Selamat Pagi tuan putri” barulah ia sadar bahwa hal itu adalah nyata. Park Hae Yong kemudian dipekerjakan sebagai pendidik untuk putri.
Hari pertama pelajaran menjadi putrid Seoul sudah telat, saat Park Hae Yong di kamarnya dia masih tidur. Dia beralasan bahwa tidak mau diajar oleh guru yang tidak bersertifikat tapi dengan kelihaian kata-kata Hae Yong akhirnya Seoul mau belajar dan mengerjakan tes yang hasilnya salah semua. Sebagai pegawai sipil yang baik dia tidak mengembalikan kertas ujiannya. Maka dari itu seharian putrid mengejar Park Hae Yong untuk mengambil kertas ujiannya agar tidak dilaporkan kepada presiden. Karena lelah Park Hae Yong kemudian mengalah dan dia berjanji akan menyerahkan kertas ujiannya apabila jam 6 pagi Seoul sudah bangun dan menemuinya.
Akan tetapi karena gelisah akibat kejadian kejar-kejaran itu Lee Seoul tak bisa tidur dan bangun kesiangan. Untuk menghukumnya hae Yong menceburkan Seol ke kolam. Ibu Seoul mengunjungi putrinya dengan senang, akan tetapi yun ju mengatakan bahwa mereka diundang untuk memutuskan hubungan keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar